5 Cara Membuat Microsite dan Optimalisasinya
Mempromosikan sebuah produk atau jasa di dunia digital saat ini, bisa menjadi rumit jika hanya mengandalkan website utama saja. Untuk itu Anda memerlukan Microsite.
Saat bisnis atau perusahaan hanya memiliki website utama, ketika ingin melaunching produk baru, mungkin saja website tersebut tidak memiliki ruang iklan yang cukup.
Jika dipaksakan, tampilan website utama akan terkesan penuh, dan orang mungkin enggan melihatnya. Saat seperti inilah Anda perlu menggunakan situs mikro sebagai pendukungnya.
Semua kebutuhan strategi marketing online Anda akan terpenuhi. Informasi penting apa saja untuk pelanggan bisa tersimpan dalam website pendukung ini.
Penasaran lebih jauh tentang apa itu microsite? Mari kita belajar tentang cara membuat microsite dari brand ternama dunia.
Table Of Contents
Pengertian Microsite
Seperti sudah diulas sebelumnya, Microsite adalah sebuah website pendukung dari website utama sebuah brand. Website ini memiliki domain yang berbeda dari website utama.
Berbeda dengan website pada umumnya, microsite hadir dalam bentuk yang lebih sederhana, namun mudah dinavigasi.
Situs mikro seperti ini juga memiliki tujuan yang berbeda dengan website utama. Tujuannya lebih fokus pada promosi produk, layanan, event perusahaan, hingga kampanye iklan.
Tanpa perlu repot menjabarkan semua informasi tersebut, microsite memiliki tampilan yang user friendly dan memudahkan interaksi dengan audience atau calon pelanggan Anda.
Sebuah microsite bisa digunakan untuk jangka waktu tertentu. Namun, tidak menutup kemungkinan, bisa juga digunakan untuk jangka panjang.
Seperti hal nya sebuah website, microsite juga bisa menggunakan domain atau subdomain yang berbeda.
Lalu apa perbedaan website dengan microsite? Sebenarnya tidak terlalu berbeda, hanya saja keduanya memiliki isi konten yang berbeda.
Isi konten website utama dari sebuah brand umumnya berupa hal-hal general tentang perusahaan itu sendiri. Sebaliknya, situs mikro isi konten nya lebih spesifik.
Tujuan Menggunakan Microsite
Berbicara mengenai tujuan dibuatnya website pendukung atau microsite ini, secara garis besar hanya ada dua tujuan.
Pertama, microsite adalah platform yang digunakan untuk membuat kampanye iklan. Tujuannya tentu untuk melibatkan lebih banyak pelanggan baru.
Kedua, selain pelanggan menjadi lebih terlibat, sebuah brand bisa membangkitkan minat pelanggan dan mengarahkan mereka ke penawaran yang tersedia.
Dengan begitu, goal yang diinginkan oleh brand adalah meningkatkan interaksi dan engagement untuk meningkatkan penjualan produk dan jasa mereka.
Manfaat Menggunakan Microsite
Untuk apa sebuah brand harus membuat microsite di era digital saat ini? Hal ini terkait dengan manfaatnya yang penting bagi keberlangsungan perusahaan.
Selain lebih mudah dibuat sebagai navigasi dari website utama, beberapa manfaat microsite untuk sebuah brand di dunia digital diantaranya:
- Sebagai jalan untuk memberikan edukasi terhadap pelanggan tentang visi dan misi perusahaan. Termasuk juga sebagai brand awareness.
- Memudahkan pemilik brand dalam membuat berbagai konten untuk kebutuhan promosi dan kampanye iklan. Dengan begitu, interaksi pelanggan bisa lebih meningkat.
- Untuk membantu meningkatkan online presence dengan SEO, terutama bagi pelanggan yang menggunakan smartphone. Dimana, hal ini penting agar bisa menjangkau lebih banyak pelanggan baru.
Cara Membuat Microsite
Jika Anda memiliki sebuah bisnis atau sedang mendirikan perusahaan baru, Anda akan membutuhkan situs mikro untuk membantu strategi marketing online menjadi lebih mudah.
Lalu, apakah membuat microsite ini sulit? Jawabannya tergantung pilihan Anda di awal, mau membuatnya secara manual atau mau menggunakan aplikasi microsite secara gratis.
Umumnya, langkah-langkah membuat microsite dengan cukup mudah, sebagai berikut:
Menentukan Tujuan
Saat hendak membuat microsite, Anda harus tahu dengan lebih spesifik apa yang menjadi tujuan pembuatannya.
Misalnya , Anda perlu membuat microsite untuk brand awareness bisnis Anda. maka buatkan konten-konten yang mendukung hal tersebut.
Jika Anda ingin lebih meningkatkan interaksi dengan pelanggan dan meningkatkan penjualan, konten yang dibuat juga harus sesuai dengan tujuan tersebut.
Membuat Nama Domain
Setelah tahu tujuan dibuatnya microsite untuk brand Anda, segera tentukan nama domain yang tepat. Website utama dan microsite harus memiliki domain yang berbeda.
Untuk langkah kedua ini, Anda bisa membeli domain baru di situs penyedia jasa domain dan hosting yang ada di Indonesia.
Pilih Tema yang Menarik
Meskipun harus memilih tema yang menarik, bukan berarti tema ini penuh dengan warna dan simbol-simbol tertentu.
Sebaiknya, pilih tema atau desain microsite yang sederhana tapi sesuai dengan brand Anda. sama hal nya seperti memilih desain logo untuk brand Anda.
Buatlah Konten yang Menarik
Cara membuat microsite berikutnya adalah membuat konten yang menarik dan sesuai tujuan bisnis Anda.
Dalam situs mikro ini, pastikan Anda membuat konten yang langsung relevan dengan target market atau calon pelanggan Anda.
Kemudian, tambahkan beberapa elemen visual lain seperti audio, teks, dan gambar yang menarik. Tempatkan setiap konten ini dalam bentuk subdomain baru.
Terakhir, jangan lupa untuk menyisipkan call to action di setiap konten yang dibuat. Biasanya, ini berupa kalimat ajakan kepada pelanggan untuk melakukan tindakan pembelian produk.
Promosikan Microsite Anda
Mulai promosikan situs mikro yang sudah Anda buat. Di era sosial media seperti saat ini, Anda bisa promosikan dalam sebuah konten.
Konten berupa tulisan atau artikel di blog, konten berupa postingan di sosial media atau konten video bisa Anda buat.
Cantumkan link dari microsite yang sudah dibuat, agar diketahui audience pada setiap konten tersebut. Anda juga bisa menyisipkan link ini pada biodata perusahaan di akun sosial media official.
Contoh Microsite
Jika Anda masih bingung tentang bagaimana microsite itu, berikut ini contoh microsite milik brand ternama di dunia:
IKEA
Siapa yang tidak tahu dengan brand home furnishing yang berasal dari benua eropa, yaitu Swedia. IKEA bukan hanya ikonik dengan tone brand nya tapi juga kualitas produknya.
Sebagai brand yang populer, IKEA memiliki website utama yaitu ikea.com. Website ini umumnya berisi seputar produk-produk yang diproduksi perusahaan ini.
Source: lifeathome
Namun, IKEA bukan hanya ingin sekedar menjual produknya. Perusahaan ini ingin lebih dekat terhadap pelanggannya. Maka dari itu, perusahaan ini membuat microsite lifeathome.
Chanel
Source: inside chanel
Brand tas mahal Chanel, juga memiliki microsite sebagai cara untuk lebih dekat dan mengedukasi pelanggannya.
Situs mikro milik brand ini adalah Inside Chanel berisi tentang perjalanan produknya dari waktu ke waktu.
Untuk mengoptimalisasi semua microsite seperti di atas agar bisa diketahui pelanggan lama maupun pelanggan baru, Anda bisa menggunakan jasa optimalisasi microsite.
Beberapa website builder ini dinilai efektif untuk menarik perhatian pelanggan, agar dapat berinteraksi dengan mudah di website pendukung tersebut.
Beberapa contoh website builder ini seperti linktree, lynk.id, milkshake dan lain sebagainya.
Kesimpulan
Ternyata, sebagai sebuah brand, penting untuk menggunakan microsite. Hal ini sebagai salah satu strategi marketing online yang lebih mudah dalam menjangkau pelanggan.
Dengan memahami pengertian dan cara membuat microsite, brand Anda bukan hanya jualan produk, tapi juga lebih dekat dengan pelanggan. Ini adalah langkah tepat untuk kesuksesan bisnis Anda.
Website : www.zadatekreatif.com
WhatsApp : +62 858-8053-2765
Telepon : +62 858-8053-2765
Email : admin@zadatekreatif.com